Ketika membunuh menjadi rahmat

 KETIKA MEMBUNUH MANUSIA MENJADI RAHMAT

(baca sampai akhir)



Jika kebaikan yang kita cari, maka kebaikan yang akan kita temukan, jika keburukan yang kita cari, maka keburukan yang akan kita temukan. 


Apa yang kita cari maka itu yang akan kita temukan.

Termasuk dengan membaca tulisan ini, jika hanya membaca judulnya, anda bisa saja menganggap saya sesat karena menganggap membunuh itu rahmat, kalau anda mencari sisi negatif tulisan ini, maka yang akan anda temukan adalah sisi negatif, begitu juga sebaliknya jika mencari sisi positif maka sisi positif yang akan anda temukan. Ketika anda menulis sebuah tulisan, dan ada yang mengomentarinya dengan umpatan, makian, ataupun bullyan yang membuat anda marah dengan hal itu, maka hanya amarah yang akan anda dapat, bukan evaluasi ataupun ilmu, melainkan amarah yang justru akan membuat anda lelah. Begitu juga anda yang sering marah dengan respon orang lain, itu karena anda mencari sisi yang bisa menyulut emosi anda untuk marah, mencari sisi yang membuat anda berfikir anda lebih baik dari orang itu, dan orang itu sangat buruk dimata anda, anda tidak berfikir bahwa semua orang punya sisi baik dan sisi buruk termasuk diri anda sendiri. Jadi, berhentilah saling hujat, mari saling hormat, saling rangkul dalam kebaikan. Baik menurut anda, belum tentu baik menurut orang lain, baik menurut anda dan orang lain belum tentu baik menurut Tuhan, mana lebih baik, menurut anda dan orang lain atau menurut Tuhan? 


Bukankah selama ini, kebaikan dalam versi manusia lebih pada doktrin nepotisme, kedekatan, suka atau tidak suka, kenal atau tidak kenal, penting atau tidak penting. 


Untuk orang yang anda kenal, anda kagumi dan anda cintai, maka anda akan selalu menemukan kebaikan, tapi untuk orang yang anda benci maka anda akan selalu menemukan keburukan. 

Andai semua hal anda lihat dengan cinta dan kasih sayang, maka tidak ada satu keburukanpun yang akan anda temukan, begitulah cara Allah melihat hambanya, Allah selalu melihat kita dengan cinta dan kasih sayang, hingga bagaimanapun besarnya dosa yang anda lakukan, kasih sayang Tuhan tetap mengalir melalui nikmatnya yang kita rasakan selama kita hidup, kebutuhan hidup tetap Allah suplay dengan berbagai macam cara, bahkan tanpa kita perjuangkan terkadang rizki itu datang. 


Carilah kebaikan walau dalam keburukan sekalipun, karena kebahagiaan itu bukan karena anda tidak pernah menemukan keburukan dan kesulitan dalam hidup, melainkan anda selalu berifkir tentang kebaikan walau keburukan dan penderitaan secara kasat mata selalu datang.


Akal dan panca indra terlalu terbatas dalam memahami hikmah yang di kirim oleh Tuhan, hingga kita terkadang salah mengartikan sesuatu, azab kita anggap rahmat, dan rahmat bisa saja kita anggap azab. 

Kisah perjalan panjang nabi Musa yang belajar ilmu hakikat kepada nabi Khidir dalam surah al-kahfi ayat 60 - 82, disana dijelaskan bagaimana Allah memerintahkan nabi musa yang sangat luas keilmuannya untuk belajar pada nabi khidir yang belum ia kenal sebelumnya, seorang guru yang dia tidak tau latar belakangnya, seorang guru yang tidak memperbolehkan muridnya untuk bertanya walau ada pertanyaan yang sangat ingin ditanyakan. Dalam perjalananan, sang guru (nabi khidir) justru melubangi perahu nelayan, bukankah ini seperti tidak bermoral? Dalam perjalanan lagi sangguru malah melakukan tindakan keji, membunuh seorang pemuda. Kalau anda jadi nabi musa, kesimpulan apa yang akan anda ambil pada saat itu? Bayangin aja, guru anda yang tidak anda kenal sebelumnya membunuh seseorang di depan mata anda, tidak ada akhlak yang baik yang diajarkan oleh nabi khidir pada nabi musa ketika kita melihatnya secara akal sehat dan panca indra, tapi apa seperti itu yang sebenarnya? 


Yang sebenarnya adalah nabi khidir sengaja melubangi perahu itu, karena jika tidak dilubangi maka yang punya perahu akan di rampok oleh bajak laut, membunuh anak kecil tadi juga ada kebaikan didalamnya, anak itu adalah anak dari orang tua yang sholeh dan beriman, ketika remaja ini hidup maka akan membawa kesesatan pada kedua orang tuanya, dan sang anakpun akan menjadi orang yang tersesat dan membawa kesesatan bagi orang tuanya dan orang lain, dengan meninggalnya anak tadi akibat dibunuh oleh nabi khidir, maka itu juga menyelamatkan sang anak dalam kesesatan. 

Tuhan sudah mengatur semuanya dengan bijaksana, dengan penuh rahmat dan kasih sayang. Termasuk ketika anda mungkin sedang tersesat disuatu tempat, salah jalan atau mungkin google maps memberikan rute yang salah yang justru semakin membuat anda jauh dari tujuan, anda mungkin terkadang marah emosi karena google maps atau orang yang memberikan petunjuk telah membuat anda tersesat jauh. Tapi pernah tidak anda berfikir, andai saja anda tidak tersesat mungkin bisa saja anda kecelakaan di rute semestinya, Allah sengaja membuat anda tersesat atau melewati jalan yang mungkin lebih jauh dengan tujuan agar anda terhindar dari kecelakaan. Baik dan buruk semua tergantung bagaimana anda mengolah fikiran anda, tapi percayalah, Allah sangat sayang dengan hambaNya, bahkan melebihi dari yang hambaNya ketahui. Selalu ada hikmah dibalik kejadian, hikmah yang bisa dilihat oleh orang orang yang hatinya lembut dan sudah disucikan, termasuk membunuh anak muda yang dilakukan oleh nabi khidir atas perintah Allah "pada saat itu".


Ilaahii anta maqsuudii, waridhokamatsluubii.





Next Post Previous Post