MENCINTAI PARA MUSUH

 MENCINTAI PARA MUSUH (METODE DAKWAH NABI MUHAMMAD)


Keyakinan berada dalam relung hati yang terdalam, yang hanya mampu disentuh oleh hal yang sangat lembut, baik dan penuh ketulusan, itu yang membuat mengapa Nabi Muhammad berhasil menaklukkan kota makkah dan arab yang notabennya sangat keras, bengis dan jahil. 


Nabi menunjukkan akhlaknya pada mereka, nabi menunjukkan sisi kelembutan pada setiap musuh, dan disanalah relung hati mereka tersentuh, hingga hidayah untuk bersyahadat itu datang, hidayah akan menyelinap pada kelembutan tingkah laku, perkataan dan perbuatan dari seseorang yang sudah sampai pada kesempurnaan keimanan. 


Sahabar Umar bin khattab adalah sahabat yang terkenal dengan kebringasannya, tapi apa yang membuat beliau masuk Islam? Hanya dengan mendengarkan lantunan ayat suci Alquran yang penuh kelembutan. Andai Umar dipaksa masuk islam dengan pedang, dipaksa masuk islam dengan kekerasan kira kira apa yang akan terjadi? Bukankah Umar justru akan melakukan perlawanan? 


Kekerasan jika dilawan dengan kekerasan akan menambah perpecahan tanpa kedamaian, kekerasan yang dilawan dengan kelembutan dan kasih sayang cepat atau lambat pasti akan melahirkan kedamaian, karena setiap manusia sudah di anugrahi relung hati oleh Tuhan, yang mau sekeras apapun pasti dapat disentuh oleh cinta dan kasih sayang, dan itulah yang menjadi jurus jitu nabi Muhammad dalam berdakwah.


Mengapa setelah wafatnya Abu bakar umat islam kembali terpecah, bahkan antara umat islam satu dan lainnya saling bunuh? Karena jalan dakwah yang mereka tempuh adalah jalan kekerasan dengan alasan ketegasan, alasan kecintaannya terhadap Nabi dan Islam, padahal nabi sendiri tidak pernah berdakwah dengan jalan kekerasan, selalu mengedepankan cinta kasih dan kedamaian. 


Orang yang menghina dan menjatuhkan islam adalah orang yang patut dikasihani, karena jalan yang mereka tempuh adalah jalan yang salah dan jalan kesesatan, semakin kita musuhi maka tentu mereka akan semakin jauh dengan hidayah. Mengapa Nabi Muhammad menempati tempat yang paling istimewa disisi Allah dibandingkan nabi nabi lain? Karena nabi muhammad tidak pernah mendoakan kebinasaan pada musuh musuhnya, beliau terus mendoakan kebaikan agar para musuh dan orang orang yang memeranginya mendapatkan hidayah. Rasul melakukan pendekatan persuasif, pedekatan pendekatan yang penuh cinta dan kasih sayang, penuh ketulusan, bukan kemunafikan. 


Apa yang terjadi saat ini? Bukankah banyak para pendakwah yang justru mengobarkan perang kebencian pada mereka yang bebeda keyakinan, jangankan yang berbeda keyakinan, sesama islam saja saling mengkafirkan, bagaimana mereka yang diluar islam bisa tersentuh relung hatinya, jika wajah islam yang kita tampilkan adalah wajah kekerasan yang egois yang sangat jauh dari agama rahmatan lillaalamin seperti dakwahnya Nabi muhammad. 


Dakwah bertujuan tidak hanya meluruskan, tapi juga mengajak mereka agar berprasangka baik terhadap islam, kemudian mulai penasaran dengan islam, mulai belajar tentang islam hingga cinta terhadap islam muncul dari hati sanubari, ketika sudah cinta maka tak perlu teriakan lantang dijalanan dengan membawa ribuan massa untuk menakut nakuti mereka, mereka akan dengan sendirinya memasuki islam dengan cara berbondong bondong, mengapa? Karena wajah islam penuh kedamaian dan kasih sayang. Dan itulah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad pada saat menaklukkan kota makkah, Rasul memberi pengampunan dan kasih sayang terhadap orang orang yang dulu pernah memusuhinya, dan itulah yang membuat penduduk kota makkah berbondong bondong masuk islam. Bukankah itu jalan dakwah yang paling cerdas? Menyentuh relung hati yang terdalam.


Kenapa kita sebagai umat islam cenderung berprinsip bahwa mereka wajib kita perangi karena mereka akan membawa pengaruh buruk terhadap kita, mengapa kita tidak berfikir terbalik bahwa dengan kemurnian islam yang kita miliki kita bisa membawa pengaruh baik terhadap mereka, kita selalu menempatkan mereka sebagai musuh, bukan sebagai sesama ciptaan Tuhan yang seharusnya kita kasihani dan kita rangkul agar mereka juga bisa mendapatkan hidayah seperti kita. 


Saya sering melihat beberapa kos kosan di jogjakarta, di malang, di surabaya dan di beberapa kota yang tertulis KOS KOSAN KHUSUS MUSLIM/MUSLIMAH, mengapa menutup diri terhadap mereka yang non muslim, bukankah ketika mereka kos dengan sesam muslim mereka bisa kita beri contoh bagaimana muslim yang sesungguhnya, muslim yang penuh cinta kasih dan toleransi, penuh keikhlasan dan ketulusan terhadap sesama manusia yang merupakan ciptaan Tuhan, dengan harapan semoga kelak Tuhan memberikan hidayah kepadanya. Bukankah itu juga termasuk jalan dakwah? Nabi dan rasul berdakwah dengan masuk kelingkungan yang berbeda keyakinan dan membuka ruang untuk saling bersosial terhadap mereka, bukan dengan cara memasang dinding pemisah lalu teriak lantang memaksakan mereka yakin kalau islam ini adalah agama yang lurus, ada mereka mereka semakin curiga dan semakin tidak faham tentang islam yang sesungguhnya, yang terlihat pada mereka islam itu tertutup, jago kandang, dan ditambah lagi banyak yang menyimpang dan terus menebar kekerasan. 


Mari kita terus evaluasi diri, agar kita betul betul kembali pada cara berdakwah para nabi, mari kembali islami dalam menjalankan rutinitas kita sehari hari, rangkul yang nenurut anda kafir, rangkul yang neburut anda sesat, bukan dimusuhi. Setiap manusia pjnya relung hati yang mampu disentuh oleh tutur kata, perbuatan dan akhlak yang baik, walau sekeras dan sebejat apapun manusianya. Seperti halnya batu yang mampu di lubangi oleh kelembutan air. 


Salam damai

Next Post Previous Post