Mencari tuhan dalam diri
MENCARI TUHAN DALAM DIRI
Siapapun yang mampu menemukan hakikat dirinya, tak peduli dia mengaku islam, kristen, hindu, budha, yahudi, atau apapun agamanya, maka ia akan mampu menemukan Tuhannya, man arafa nafsahuu faqadearafa rabbahuu (kenali dirimu maka engkau akan mengenali Tuhanmu). Ketika hakikat diri sudah mampu kita temukan, maka pancaran kebijaksanaan akan bersinar dalam diri hingga mampu menerangi siapapun disekitanya, sehingga pengasihlah engkau, penyayanglah engkau, pemaaflah engkau, serta banyak lagi sifat ketuhanan yang akan selalu terpancar dalam kehidupanmu, Amin.
Maha bijaksananya Tuhan mustahil membeda bedakan, mustahil diskriminatif, Tuhan maha kuasa, bukankah Tuhan bisa dengan mudahnya membuat semua umat manusia menjadi Islam jika disisiNya islamlah yang paling benar, atau membuat semua umat manusia menjadi yahudi jika yahudi paling benar? Ingat, Allah maha pengasih lagi maha penyayang, maha berkehendak dan tiada daya dan upaya melainkan kehendakNYA.
Tuhan itu maha adil, tidak ada perbedaan setiap hamba, semua punya Potensi yang sama menemukan Tuhan dalam qalbunya, hanya saja kita butuh metode untuk membuka hijab kedirian agar terang menderanglah rahmat Tuhan itu, tanpa sekat, tanpa diskriminasi, tanpa huruf tanpa suara, hanya Tuhan yang maha pengasih dengan segala firmanNYA. Metode itu sudah di lakukan oleh nenek moyang kita sejak dahulu kala sebelum manusia dipetakkan oleh istilah 'AGAMA'.
uji metodenya baru berasumsi, karena asumsi tanpa uji hanyalah ilusi, yakin tanpa pembuktian hanyalah hayalan. Semua manusia butuh kepastian, kepastian yang diperoleh bukan karena doktrin, tapi melalui perjalanan empiris, hingga tak ada lagi keraguan didalamnya, yang ada hanya hakkul yakin.
Salam waras