TENANG ITU TIDAK BUTUH BIAYA

 



TENANG ITU TIDAK BUTUH BIAYA



Ketenangan itu sangat mudah ternyata, tidak perlu

(narkoba, alkohol, dunia malam, psikolog, psikiatri) yang kesemuanya itu butuh biaya mahal, tidak perlu tempat yang mewah (rumah mewah, hotel berbintang), tidak perlu tempat yang nyaman dan indah (liburan, traveling) dan tidak perlu bantuan siapa siapa (teman curhat).


Hanya cukup (berzikir) mengingat Allah, maka hati menjadi tenang. 


Apakah zikir anda sudah bisa membuat anda tenang? Kalau belum, mungkin ada yang salah dari cara anda mengingat, mungkin hanya mengingat nama Allah, tapi fikiran anda tujukan kemana mana. 


Contoh : ada banyak nama Agus dalam lingkungan saya 

Agus : Teman SD saya, sudah 20 tahun saya tidak berkomunikasi, wajahnya masih saya ingat

Agus : Sempat bekerja dengan saya, komunikasi 2 tahun yang lalu, wajah dan sifatnya masih saya ingat

Agus : Tetangga saya, 3 hari yang lalu saya lihat dan saling bertegur sapa

Agus : Teman kuliah saya, terahir komunikasi 10 tahun yang lalu, saya masih ingat wajahnya

Agus : Mantannya teman saya, saya hanya bertemu 3 kali 1 tahun yang lalu, saya masih ingat wajahnya

Agus : Sahabat saya, setiap hari komunikasi, dan hampir setiap hari berkomunikasi, baik langsung maupun lewat media sosial


Dari banyaknya agus, ingatan saya tau persis kepada agus siapa yang harus di ingat, misal lisan saya menyebut (lisan saya berkata) agus teman SD, maka ingatan saya akan mengarah pada agus teman SD saya, yang badannya besar, hidungnya mancung, rambutnya tipis, jalannya agak cepat, itu yang saya ingat. Ingatan saya tidak akan meleset pada agus sahabat saya, meski saya terus berkomunikasi dengan dia. 


Allah adalah nama, ketika lisan saya berkata Allah, itu artinya menyebut, bukan mengingat.

Ketika lisan saya menyebut nama Allah, dan fikiran saya tujukan pada kalimat Allah dan mengingat ciptaanNya bukankah itu artinya kita hanya mengenal ciptaanNya, bukan pada pemilikNya. Ibarat sebuah kebun yang didalamnya ada banyak buah, rambutan, durian, apel, jeruk, kita hanya mengenal isi dari kebunnya, kita tidak mengenal pemilik kebunnya. Andai kita mengenal pemiliknya, buah yang ada didalam kebun mungkin tidak perlu lagi kita beli, tapi akan dikasih, sekalipun kita beli, pasti banyak sekali lebihnya. 


Bukankah selama ini, anda hanya fokus menyebut, bukan mengingat yang anda ingatpun hanya berupa nama dan ciptaannya, wajar kalau belum sampai kelevel tenang dan tentram, karena berzikir itu adalah bahasa arab yang jika di artikan dalam bahasa indonesia yang berarti "mengingat"


Innassholati lizikrii "sholatlah engkau untuk mengingatKU" pengertiannya bukan "sholatlah engkau untuk mengingatKU dengan cara mengingat ciptaan dan rahmatKU dimuka bumi" yang Allah inginkan ketika kita sholat hanya mengingatNYA bukan mengingat ciptaanNYA.


Allah itu nama, maka cari dan temukan pemilik nama, agar cara kita mengingat sampai pada level sempurna, ketika sempurna, maka tenang dan tentram ganjarannya. 


Innii wajjahtu wajhiya lillaziifatarassamaawaati walard


Mari berkelana mencari pemilik nama, agar kenal kita menjadi sempurna, dan ingatan kita tidak kita arahkan kemana mana. 


😁

Next Post Previous Post